About


Bisnis Sushi Beras Merah dibangun bersama partner saya, yaitu Aulia Adnin. Karena sama-sama mahasiswa yang baru saja wisuda dan sembari mencari pekerjaan (pengangguran), kami tidak ingin membuang waktu luang dengan sia-sia. Mulailah ide berjualan dan mencari sesuatu yang unik serta lebih mengarah ke hal aneh.

Kami berfokus bisnis di bidang kuliner karena memang suka wisata kuliner. Hobi kami pun makan.

Sebelumnya, kami pernah juga membuat olahan makanan dengan bahan dasar ketan. Kami mencari resep yang pas untuk olahan ketan dan selama hampir setahun kami membuat produk olahan dari bahan dasar ketan. Untuk hasilnya, kurang sesuai dengan harapan karena masih belum bisa menemukan olahan ketan yang pas untuk lidah kami. Merasa kurang cocok, lalu mencari ide dan sesuatu yang bisa kami olah.

Pada suatu hari, kami membahas ide bisnis yang akan dilakukan sembari mengisi waktu luang kami sebagai pengangguran. Kami mencoba untuk membuat sushi. Yak bener sushi, tapi dengan konsep yang berbeda. Langsung terbesit pikiran, karena saya dirumah mengonsumsi beras merah untuk makanan pokoknya maka langsung dicetuskan kalau bahan dasar sushinya yaitu dari beras merah.

Kebanyakan sushi, untuk bahan dasarnya menggunakan beras putih atau beras jepang. Nah, kami ingin berinovasi dengan mengolah beras merah menjadi sushi. Mulailah kami praktik untuk mengolahnya. Cukup sulit dikarenakan tekstur beras merah yang keras dan mudah kering, maka kami mencari resep bagaimana caranya supaya beras merah ini sedikit lebih empuk. Akhirnya kami padukan dengan beras putih sedikit saja yang tujuannya untuk melunakkan beras merah. Langkah pertama sudah berhasil.

Langkah kedua, karena beras merah rasanya lebih hambar maka kami mencoba menambahkan beberapa bumbu rahasia saat menanaknya. Dan itu pun berhasil. Berikutnya, saat mulai proses pembuatan sushi. Nasi yang baru matang dan masih panas langsung kami olah menjadi sushi dikarenakan kalau kondisi nasi sudah dingin maka teksturnya akan mengeras. Sedikit demi sedikit proses dan langkahnya sudah kami lewati. Dan kita berhasil membuat sushi beras merah.

Kemudian mencoba membagikan produk kami dan melihat respon terutama dari konsumen terdekat. Setelah itu kami menentukan nama untuk produk kami.

Untuk nama Si Ramah, merupakan nama yang diusung Aulia dan saya juga setuju. Nama yang simple dan enggak terlalu ribet. Akhirnya nama tersebut digunakan untuk brand produk kami.

Selanjutnya masalah logo. Untuk logo, saya sendiri yang merancangnya dengan sketsa. Kemudian meminta bantuan teman saya Sandra untuk mendesainnya menggunakan aplikasi corel draw. Logo tersebut memiliki arti yang tidak bisa kami jelaskan. Dan jadilah nama brand Si Ramah beserta logo brand nya.

Tanggal 23 Desember 2015, Si Ramah lahir dan mulai dipasarkan. Kami mengusung tagline #stayjajanstayhealthy dikarenakan bahan yang kami gunakan non msg atau tanpa bahan pengawet, jadi aman dikonsumsi semua kalangan terutama untuk yang ingin diet tapi tetap makan enak, bisa cocok mengonsumsi sushi beras merah ini. Beras merah cenderung dikonsumsi orang yang ingin diet atau mengurangi kadar gula pada tubuh. Jadi bisa tetap sehat.

Penjualan kami via online dan delivery order yang berlokasi di Teguhan No.177 RT05/RW19, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Ada varian menu original, vege, jamur, dan ayam. Selain sushi, kami juga ada menu onigiri yaitu nasi kepal dari jepang.

Terima kasih buat semua pihak yang sudah mendukung Si Ramah hingga saat ini. Semoga kami bisa terus berinovasi dan menyediakan produk baru yang dapat memuaskan para Senyumers semuanya 😊

Title: Sejarah Sushi Beras Merah Si Ramah Jogja by Adhe
Instagram: @siramah_jogja
Facebook: Sushi Beras Merah Si Ramah
Twitter: @Siramahjogja
Website: siramahjogja.blogspot.co.id

Contact

082227779002
Teguhan No.177 RT05/RW19, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta